Buruknya Sanitasi Dapur, Satgas MBG Metro Temukan Kasus Kontaminasi Bakteri Berbahaya

Ketua Satgas MBG Kota Metro, Wahyuningsih --Ist
BACA JUGA:PLN ULP Metro Umumkan Pemadaman Listrik di Hampir Seluruh Kota, Cek Wilayahnya Disini!
"Selain itu insect-killer diletakkan berdekatan dengan kipas penuh debu. Lebih parah lagi, Satgas mencatat kejadian luar biasa (KLB) dengan temuan bakteri E. Coli dan B. cereus pada makanan di SPPG Karangrejo," bebernya.
Lalu, IPAL dan Efluen. Sebagian besar instalasi pengolahan air limbah belum berfungsi optimal. Efluen limbah bahkan masih langsung dibuang ke drainase umum tanpa uji mutu.
Ditemukan pula limbah makanan dan jelantah. Di mana banyak dapur belum memiliki kerja sama resmi (MoU) dengan pihak berizin untuk pengelolaan sisa makanan dan minyak jelantah.
Selain itu, Pengemasan dan Sampah Kemasan masih digunakan tali rafia untuk mengikat wadah makanan (ompreng). Satgas mendorong penggunaan penjepit reusable yang lebih higienis dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Aksi Curanmor di Metro Berakhir di Jeruji Besi, Polisi Amankan Pelaku dan Barang Bukti
Sementara itu, Dokumentasi Elektronik seperti SOP, berita acara, dan izin pemasok belum diarsipkan secara elektronik untuk keperluan audit digital.
Tidak hanya itu Konsistensi Data dan Sasaran, Satgas menemukan duplikasi nama sekolah dalam satu berkas data penerima manfaat, yang dapat berakibat salah hitung dan alokasi anggaran.
Diketahui, dalam evaluasi kepatuhan, Satgas MBG juga merilis peringkat berdasarkan aspek sanitasi, legalitas, dan manajemen pangan. Adapun SPPG Margodadi 2 menempati posisi terbaik dengan pencatatan suhu ruang yang rapi dan pemisahan gudang kering-basah.
Sementara itu, SPPG Karangrejo berada di posisi terendah dengan temuan paling berbahaya yaitu kontaminasi bakteri E. Coli dan Bacillus cereus, freezer tidak higienis, serta efluen limbah yang mencemari drainase lingkungan.
BACA JUGA:Aksi Curanmor di Metro Berakhir di Jeruji Besi, Polisi Amankan Pelaku dan Barang Bukti
"Untuk temuan di Karangrejo adalah alarm keras bagi seluruh SPPG. Kita bicara soal makanan yang dikonsumsi anak-anak setiap hari. Tidak boleh ada kompromi terhadap kebersihan dan keamanan," tegasnya.
Tidak hanya itu, satgas menekankan bahwa perbaikan tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Pemkot Metro diharapkan menegakkan disiplin pengelolaan pangan mulai dari standar legalitas, prosedur higiene, hingga pengelolaan limbah dapur.
Ia menambahkan, dalam evaluasi tersebut satgas juga menyarankan agar setiap SPPG melakukan uji kualitas air berkala. Lalu, menyediakan log suhu elektronik dan melatih petugas dapur terkait pemisahan bahan mentah dan matang.
BACA JUGA:Ruko Sudirman Kembali Dibuka, Pemkot Metro Tegaskan Kepatuhan Aturan
- Tag
- Share
-