Lampung Sai: Menciptakan Suasana Syahdu dengan Musik Daerah di SMSI Fair 2025

Lampung Sai: Menciptakan Suasana Syahdu dengan Musik Daerah di SMSI Fair 2025--Dok Radarmetro.disway.id
METRO, LAMPUIJO.ID -- Di tengah kemeriahan SMSI Fair 2025 yang digelar di Samber Park, satu penampilan mencuri perhatian dan hati para pengunjung yaitu grup gitar akustik Lampung Sai.
Dengan alunan tapikan gitar dan lantunan lagu-lagu daerah yang sederhana namun menyentuh, mereka menghadirkan suasana hangat dan penuh kebanggaan akan budaya lokal.
Penampilan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga pesan kuat tentang pentingnya pelestarian budaya Lampung melalui musik.
Erwin, salah satu personel grup Lampung Sai, menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka dalam SMSI Fair adalah bentuk cinta pada tanah kelahiran. Mereka ingin membuktikan bahwa budaya Lampung masih hidup dan relevan di hati masyarakat, khususnya generasi muda.
BACA JUGA:Abdulah Surajaya: GRANAT Lamteng Akan Jadi Garda Terdepan Lawan Narkoba
“Kami ingin memperkenalkan dan menghidupkan kembali lagu-lagu daerah Lampung. Ini adalah warisan yang harus kita rawat bersama. Musik adalah bahasa universal, dan kami percaya lewat nada dan lirik, identitas kita bisa terus dikenang,” ujar Erwin kepada awak media, Rabu 16 April 2025.
Grup Lampung Sai memang bukan grup sembarangan. Dibentuk dari semangat anak-anak muda pecinta musik dan budaya, mereka konsisten membawakan lagu-lagu daerah. Tak hanya suara, mereka juga mengenakan songkok khas Lampung sebagai bentuk totalitas dalam melestarikan budaya.
Ketua Pelaksana SMSI Fair 2025, Gatot Subroto menyampaikan apresiasi atas penampilan grup Lampung Sai yang dinilainya berhasil menghidupkan kembali semangat lokalitas dalam bingkai kebersamaan.
"SMSI Fair tahun ini tak hanya menghadirkan hiburan dan bazar, tapi juga menjadi ruang ekspresi bagi kebudayaan lokal. Penampilan Lampung Sai memberi warna yang khas dan bermakna. Ini bukti bahwa kita bisa merayakan masa depan tanpa melupakan akar budaya kita,” jelas Gatot.
BACA JUGA:Langkah Pasti SDN 4 Metro Menuju Masa Depan Berprestasi
Panggung rakyat yang biasanya dipadati suara musik pop modern hari itu terasa berbeda. Alunan gitar akustik dan syair-syair dalam bahasa Lampung justru membuat suasana menjadi syahdu dan reflektif.
Warga yang hadir tampak menikmati pertunjukan dengan khidmat, itu menjadi sebuah pemandangan yang memperlihatkan bahwa budaya lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat.
Rohayati (51), warga Metro Timur mengaku sangat tersentuh dengan penampilan tersebut. Ia mengatakan bahwa penampilan seperti ini penting untuk menginspirasi generasi muda agar bangga dengan identitas daerahnya.
“Saya besar dengan lagu-lagu seperti ini. Dulu sering dinyanyikan orang tua di rumah. Senang sekali rasanya bisa mendengar anak-anak muda menyanyikannya lagi,” ungkapnya haru.
- Tag
- Share
-