Perkuat Pembinaan Warga Binaan, Lapas Metro Jalin Kerja Sama dengan Kemenag

KOTA METRO, LAMPUIJO.ID – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) KOTA METRO.

Di mana kerjasama tersebut dilakukan dengan penandatanganan naskah kerja sama yang digelar di Aula Umum Usman Pokok Ratoe Lapas Kelas II A Metro pada Rabu 3 Desember 2025.

Adapun kerjasama tersebut menandai komitmen bersama untuk memperkuat pembinaan keagamaan, moral, dan spiritual di lingkungan Lapas Metro. 

Demikian disampaikan Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono. Ia mengatakan, bahwa pembinaan bagi warga binaan bukan hanya soal aspek administratif atau keamanan, tetapi juga pembentukan moral dan spiritual. Ini diberikan sebagai bekal bagi warga binaan kelak kembali ke masyarakat.

BACA JUGA:Sebanyak 74 ASN Metro Masuki Pensiun, Pemkot Berikan Penghargaan

"Pembinaan keagamaan adalah bagian penting dari proses pemasyarakatan. Dengan dukungan Kemenag, kami berharap warga binaan bisa mendapatkan bimbingan yang baik, khususnya dalam menata kembali hati dan pikirannya. Kemudian  mempersiapkan diri untuk hidup lebih baik setelah bebas," katanya.

Oleh karena itu, Lapas Metro terbuka terhadap segala bentuk kolaborasi positif yang mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial. 

Ia berharap program pembinaan spiritual melalui Kemenag, dapat menjadi bagian integral dari sistem pembinaan di Lapas.

Sementara itu, kerjasama tersebit dilakukan dalam pembinaan agama dan memberikan penyuluhan untuk mendampingi kegiatan keagamaan di Lapas.

BACA JUGA:PDM Mesuji Turun ke Jalan Galang Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Adapun kerjasama dilakukan dengan  penyelenggaraan ceramah, pengajian, hingga hal lain yang menyangkut keagamaan bagi Warga Binaan.

Dengan kerjasama tersebut, Lapas Metro berharap pembinaan kepribadian berbasis spiritual akan membawa dampak positif jangka panjang.

Kemudian menumbuhkan akhlak, memperkuat iman, dan memberi bekal moral bagi warga binaan. Sehingga warga binaan dapat menjadi insan terhormat setelah menjalani masa pidana.