Rafieq Adi Pradana Tekankan Literasi Digital untuk Wujudkan Kota Metro Cerdas

Rafieq Adi Pradana Tekankan Literasi Digital untuk Wujudkan Kota Metro Cerdas

Rafieq Adi Pradana Tekankan Literasi Digital untuk Wujudkan Kota Metro Cerdas--Ist

KOTAMETRO, LAMPUIJO.ID - Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, menekankan pentingnya literasi digital dalam pembangunan.

Di mana literasi digital juga menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Metro tahun 2025-2030.

Demikian disampaikan Rafieq saat tampil sebagai narasumber dalam Talkshow Festival Literasi Kota Metro Tahun 2025.

Ia mengatakan bahwa kebijakan strategis pemerintah daerah terkait penguatan literasi digital, disusun untuk masyarakat khususnya bagi generasi Z. 

BACA JUGA:Wagub Lampung Ingatkan Pentingnya Statistik untuk Pembangunan Daerah

Diakuinya bahwa bahwa penyusunan RPJMD Kota Metro Tahun 2025–2030 juga telah memasukkan program-program prioritas di bidang literasi digital.

"Sejak awal saya menekankan agar literasi berbasis teknologi informasi menjadi bagian penting dalam RPJMD. Tujuannya adalah pemerataan kualitas pendidikan yang berbasis teknologi," ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut juga telah tercantum dalam visi Wali Kota Metro untuk menjadikan daerah ini sebagai kota cerdas harus diwujudkan melalui kecerdasan teknologi. 

"Ini penting karena hari ini kita tidak hanya bicara perang sumber daya manusia, tetapi juga perang teknologi. Kalau kita tidak tanggap, kita bisa ketinggalan, bahkan bukan hanya dengan negara lain, tapi juga dengan daerah lain di Indonesia," ujarnya. 

BACA JUGA:Kapolres Metro Pimpin Langsung Pengamanan Kunker Menteri BKKBN

Ia juga mengemukakan bahwa Kota Metro yang bercita-cita menjadi kota cerdas, dapat terwujud bukan sebaliknya justru tertinggal dibandingkan daerah-daerah lain di Provinsi Lampung.

Karenanya peningkatan kualitas SDM menjadi langkah awal sebelum masyarakat diarahkan pada literasi digital.

"Kalau kualitas pendidikan sudah meningkat, maka masyarakat harus mulai mengakses literasi secara digital. Bukan berarti literasi konvensional kita abaikan, retapi perkembangan informasi saat ini begitu cepat-bukan lagi hitungan hari, tapi menit bahkan detik," katanya. 

Ia menambahkan bahwa literasi tidak sebatas kemampuan membaca, tetapi juga mencakup kemampuan memilah, memfilter, dan memahami informasi yang bermanfaat atau tidak bermanfaat.

Tag
Share
Berita Lainnya